“Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu” ~Iman Syafi’i

Minggu, 24 November 2013

Keterampilan Membaca


A.    Hakekat Keterampilan Membaca
Dalam kehidupan, kita lebih banyak melakukan kegiatan membaca dalam hati daripada membaca bersuara. Namun, untuk profesi tertentu, seperti sebagai pembaca berita, hakim, Presiden dan profesi lainnya, kemampuan membaca bersuara memegang paranan penting dalam karir mereka. Kemampuan membaca dalam hati mengandalkan kemampuan visual, pemahaman, dan ingatan kita dalam membaca, sedangkan kemampuan membaca bersuara mensyaratkan kita untuk melafalkan kata demi kata, kalimat demi kalimat dari bahan bacaan dengan pengucapan, intonasi, tekanan, dan tempo suara yang tepat.
Dalam membaca wacana informative dan membaca untuk tujuan belajar, strategi membaca memindai (scanning dan skimming) menjadi penting. Kemampuan membaca dengan sangat cepat diperlukan dalam pemindaian bahan bacaan. Scanning akan membantu kita menemukan dengan cepat informasi khusus yang kita perlukan, sedangkan skimming membantu kita memperoleh gambaran mengenai bahan bacaan yang kita hadapi. Kedua strategi membaca itu diperlukan dalam melakukan kegiatan prabaca (previewing), kemudian menjadi dasar bagi pembaca untuk melakukan dugaan-dugaan mengenai isi bacaan. Selanjutnya, setelah tahap prabaca dan pendugaan dilalui, dalam membaca untuk tujuan pemahaman (belajar), kita akan menggunakan kecepatan yang berfariasi sesuai dengan kebutuhan. Ini dikarenkan kita sering harus member tanda-tanda tertentu pada bahan bacaan. Kegiatan membaca pemahaman akan lebih mantap apabila diakhiri dengan menulis sebuah rangkuman dan catatan mengenai teks yang telah dibaca.
Dalam berpidato, kadang-kadang seseorang harus menggunakan naskah lengkap karena suatu alasan. Dalam membaca naskah pidato, seseorang harus mengandalkan kemampuan membaca bersuara dengan intonasi, tekanan, dan tempo yang tepat serta kemampuan menggunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah yang sesuai. Kemampuan itu hanya dapat diperoleh melalui latihan. Internet merupakan salah satu sumber informasi. Kemamapuan menelusuri wacana informative di internet merupakan nilai tambah yang harus dikuasai. Selain menguasai teknik penelusuran, kecepatan membaca (scanning dan skimming) sangat diperlukan dalam membaca wacana informative di internet.
Kemudian, dalam membaca karya sastra seseorang paling tidak harus memahami tiga hal, yaitu (1) kode bahasa, (2) kode sastra dan (3) kode budaya yang berkaitan dengan karya sastra itu. Tanpa pemahaman terhadap ketiga hal tersebut, pembaca tidak akan dapat memahami dan menikmati karya sastra yang dibaca.
B.     Manfaat Membaca
Membaca adalah satu aktivitas yang memiliki segudang manfaat. Sedikitnya ada 8 manfaat yang dapat saya uraikan.
1.      Melatih kemampuan berpikir
Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam. Kebalikannya jika tidak diasah, juga akan tumpul.
Apakah alat yang efektif untuk mengasah otak?
jawabannya adalah membaca. Menurut Astri Novia (2010) pilihlah satu jenis buku yang Anda sukai, apakah literature klasik, fiksi ilmiah, atau buku pengembangan diri. Dengan cara ini otak akan bertambah kuat. Bacalah buku sebanyak mungkin. Menurut para ahli, keuntungan dari membaca buku dapat memberikan dampak yang menyenangkan bagi otak kita. Membaca juga membantu meningkatkan keahlian kognitif dan meningkatkan perbendaharaan kosakata.
2.      Meningkatkan Pemahaman
Contoh nyata dari manfaat ini banyak dirasakan oleh siswa maupun mahasiswa. Di mana membaca dapat meningkatkan pemahaman dan memori, yang semula tidak mereka mengerti menjadi lebih jelas setalah membaca. Logika sederhana saja, tidak mungkin siswa atau mahasiswa memahami materi pelajaran/kuliah kalau mereka tidak membaca. Dari sini jelas bahwa membaca sangat berperan dalam membantu seseorang untuk meningkatkan pemahamannya terhadap suatu bahan/materi yang dipelajari.
3.      Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
Manfaat yang satu ini mungkin sudah sering kita dengar semenjak kita masih kecil. Kita pasti ingat berapa kali guru-guru kita mengingatkan bahwa membaca adalah satu sarana untuk membuka cakrawala dunia. Dengan memiliki banyak wawasan dan ilmu pengetahuan, kita akan lebih percaya diri dalam menatap dunia. Mampu menyesuaikan diri dalam berbagai pergaulan dan tetap bisa servive dalam menghadapi gejolak zaman.
4.      Mengasah kemampuan menulis
Selain menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, memebaca juga bisa mengasah kemampuan menulis Anda. Selain karena wawasan Anda untuk bahan menulis semakin luas, Anda juga bisa mempelajari gaya-gaya menulis orang lain dengan membaca tulisannya. Lewat membaca Anda bisa mendapatkan kekayaan ide yang melimpah untuk menulis.
5.      Mendukung kemampuan berbicara di depan umum
Membaca adalah aktivitas yang akan membuka cakrawala dan pengatahuan anda terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan diri kita terhadap peristiwa-peristiwa di dunia, hanya bisa dijangkau dengan membaca. Selain mendapatkan informasi tentang berbagai peristiwa, membaca juga mampu meningkatkan pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal, karena membaca akan memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata. Meningkatnya pola pikir, kreativitas dan kemampuan verbal akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum.
6.      Meningkatkan Konsentrasi
Orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memiliki perhatian penuh dan praktis dalam kehidupan. Ini juga mengembangkan keterampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.
7.      Menjauhkan risiko penyakit Alzheimer
Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penyakit Alzheimer. Penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh.
8.      Sarana Refleksi dan Pengembangan Diri
Kita dapat mengetahui pemikiran seorang pengusaha atau seorang trainer tanpa kita harus menjadi pengusaha atau trainer. Artinya kita bisa mempelajari bagaimana cara orang lain dalam mengembangkan diri. Ini penting bagi kita sebagai bahan pertimbangan atau pembanding sebelum kita melakukan suatu hal.
C.    Ragam Membaca
1.       membaca intensif
Membaca intensif adalah membaca dengan hati-hati dan teliti sekali dan biasanyapun cara membacanya sangat lambat-lambat.tujuanya adalah untuk memahami bahan bacaan itu sampai kepada bagian yang terkecil.
2.       membaca kritist
Kegiatan ini merupakan jenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana,bukan hanya mencari kesalahan belaka.
3.       membaca cepat
Membaca cepaat mencakup dua jenis kegiatan yakni skimming dan scaning.skimming merupakan teknik untuk mencari hal-hal yang penting atau untuk mencari pokok bacaan.scanning merupakan teknik membaca untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain.
Hambatan dalam membaca:
a.       vokalisasi
vokalisasi atau membaca dengan bersuara sangat memperlambat membaca,karena itu mengucapkan kata-kata dengan lengkap.
b.      gerakan bibir
mengerakan bibir atau dengan komatkamit sewaktu membaca atau tidak mengeluarkan suara sama lambatnya dengan bersuara.
c.       gerakan kepala
mengerakkan kepala dari kiri ke kanan untuk dapat membaca baris-baris bacaan secara lengkap.
d.      menunjuk dengan jari
untuk menjaga agar tidak ada kata-kata yang tidak ter lewati,maka dilakukan dengan bantuan jari atau pensil.
e.      regeresi
kebiasaan selalu kembali kebelakang untuk melihat kata atau beberapa kata yang baru dibaca itu menjadi hambatan yang serius.
f.        subvokalisasi
subvokalisasi atau melafalkan dalam batin/pikiran kata-kata yang dibaca juga dilakukan oleh pembaca yang kecepatanya tinggi.
4.       membaca untuk keperluan praktis
Digunakan sebagai sarana untuk memahami setiap bacaan yang perlu untuk dibaca dengan praktis sesuai dengan kebutuhan masing-masing atau tujuan yang akan dicapai.
5.       membaca untuk keperluan studi
Membaca untuk studi ialah membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan,baik pikiran pokok maupun pikiran-pikiran penjelas pemahaman yang komperensif tentang isi buku tercapai.
Berdasarkan jenis umum kekgiatan membaca dibedakan menjadi 2,yaitu:
a.       Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan peranan seorang pengarang.
b.      membaca dalam hati
membaca dalam hati merupakan kegiatan membaca yang mengandalkan kemampuan visual,pemahaman serta ingatan dalam menghadapi pembaca,tanpa mengeluarkan suara atau gerakan bibir.dan membaca bersuara adlah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara melafafalkan kata,kelompok kata,dan kalimat dari bacaan.membaca dalam hati dibedakan menjadi 2 yaitu:
Ø  membaca ekstensif
Yang tergolong membaca ekstensif adalah membaca survei, membaca sekilas, membaca dangkal.
1)      Membaca Survey
Membaca survey adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum ikhwal isi serta ruang lingkup dari bahan bacaan yang hendak dibaca. Oleh karena itu, dalam perakteknya pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja. Misalnya, judul, nama pengarang beserta pidatonya, judul, bab serta sub-sub bab, daftar indeks atau daftar buku-buku rujukan yang dipergunakannya. Dengan demikian membaca survey bukanlah membaca sebenarnya. Jadi, dapat dikatakan semacam kegiatan prabaca.
2)      Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau membaca Skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan memperhatikan bahan tertulis untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat (Tarigan, 1990:32).
Soedarso (1998:32) mendefinisikan skimming sebagai keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien.
3)      Membaca Dangkal
Membaca dangkal pada dasarnya merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang dibaca. Membaca jenis ini biasanya dilakukan bila pembaca bermaksud untuk mencari kesenangan atau kebahagiaan. Oleh karena itu, jenis bacaannya pun betul-betul merupakan jenis bacaan ringan.. Misalnya, majalah, novel, cerpen dan sebagainya. Membaca dangkal ini dilakukan dengan santai.
Ø  Membaca Intensif
Yang tergolong membaca intensif adalah membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.
1)      Membaca Teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam terks bacaan tersebut untuk melihat organisasi penulisan atau pendekatan yang digunakan oleh si penulis.
Pembaca dalam hal ini selain dituntut untuk dapat mengenal dan menghubungkan kaitan anatara gagasan yang ada, baik yang terdapat dalam kalimat maupun maupun dalam setiap paragraf.
2)      Membaca Pemahaman
Menurut Tarigan (1986:56) membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi.
3)      Membaca Kritis
Membaca kritis adalah sejemis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, dan bukan hanya mencari kesalahan.
4)      Membaca Ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca idemerupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan: (a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik; (b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam bacaan tersebut; (c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang tokoh.
5)      Membaca Bahasa Asing
Membaca bahasa asing pada tataran yang lebih rendah umumnya bertujuan untuk memperbesar daya kata dan untuk mengembangkan kosakata, dalam tataran yang lebih luas tentu saja bertujuan untuk mencapai kefasihan.
6)      Membaca Sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
D.    Teknik Membaca
1.      PReP ( Pre Reading Plan / Rencana Prabaca)
Tujuan teknik ini adalah (1) memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menemukan gagasan, memperluas, dan mengevaluasinya; (2) memberikan gambaran prosedur pada guru untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa sebelum kegiatan membaca dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dalam penggunaanan teknik PReP (PreReading Plan) ada beberapa yaitu
a) Diskusi kelompok. Proses pelaksanaan diskusi kelompok terdiri dari beberapa langkah yaitu
Langkah 1 : asosiasi awal konsep yang merupakan asosiasi calon pembaca terhadap kemungkinan konsep-konsep yang akan ditemui dalam bacaan yang akan dibaca.
Langkah 2 : refleksi asosiasi awal
Langkah 3 : reformulasi pengetahuan yang difokuskan pada munculnya gagasan baru atau gagasan-gagasan yang perlu diubah pada langkah 1.
b) Analisis tanggapan
Tahapan ini menginformasikan pada guru tentang pembelajaran yang diharapkan oleh siswa. (Zuchdi,2007, 155-158)
2.      SQ3R
Metode ini hampir sama dengan PQRST tentang masalah pemberian namanya. SQ3R adalah kepanjangan dari Survey, Question, Read, Recall, Review. Tahapan pelaksanaannya adalah
a.       Survey (menyurvey). Tahap ini adalah tahap mengetahui identitas buku. Survey termasuk tahap pramembaca dalam proses membaca
b.      Question (bertanya dalam hati). Tahap ini adalah tahap di mana pembaca membuat pertanyaan-pertanyaan yang bersifat prediktif. Tahap ini bertujuan untuk mencocokkan isi buku dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan.
c.       Read (membaca). Dalam tahap ini dilakukan kegiatan membaca secara teliti sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan.
d.      Recall (mengendapkan dan mengingat kembali). Tahap ini adalah tahap seseorang mengendapkan apa yang telah dipahami dengan berhenti sejenak. Pada tahap ini dapat pula dilakukan pencatatan-pencatatan terhadap informasi yang telah diperoleh.
e.       Review (melihat ulang secara selintas. Tahap ini dilakukan dengan membaca keseluruhan isi buku secara sepintas. Tahapan ini bertujuan untuk mempertajam pemahaman terhadap informasi yang kita peroleh. Di samping itu, tahap ini juga dapat dijadikan sarana untuk menemukan hubungan antarbagian dalam buku sehingga informs yang diperoleh utuh. (Direktorat PLP, 2008)
 
sumber:  
Sunarti & Anggraini, D. (2009). Keterampilan Berbahasa Indonesia: Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia 3. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
 

3 komentar: