Makalah
KESEHATAN,
PENYAKIT, dan PENCEGAHANNYA
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1
Dosen
Pengampu: Setyo Eko Atmojo, S.Pd., M.Pd.
DisusunOleh :
Uthfi Mizanita (12144600012)
Yanu Swastanto (12144600050)
Ani Solikhah (12144600063)
Kelas : A2-12
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
karena dengan segala Rahmat dan KaruniaNya kami diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah tentang ”KESEHATAN PENYAKIT dan PENCEGAHANNYA”. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan teman-teman yang
telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses
belajar mengembangkan kemampuan siswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam
pembuatan makalah kami di kemudian hari.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah
ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas
wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ”Kesehatan, Penyakit, serta Pencegahannya”
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman
beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,
02 Desember 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan
indivu maupun sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu
atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat
sangat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan
belajar.
Terwujudnya keadaan
sehat adalah keinginan semua orang, tidak hanya individu, tetapi juga oleh
kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Menurut UU Kesehatan No. 23 tahun
1992, definisi sehat itu adalah suatu keadaan sejahtera badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Menurut H.L. Bloem (1974), status kesehatan dipengaruhi oleh faktor
biologis, faktor perilaku, faktor lingkungan, dan faktor pelayanan kesehatan. Faktor
biologis merupakan faktor yang berasal dari individu yang bersangkutan dan
disebut juga faktor keturunan. Faktor
keturunan itu misalnya pada penyakit alergi, kelainan jiwa, dan beberapa jenis
penyakit kelainan darah.
Di samping definisi
sehat, dikenal pula istilah penyakit. Pengertian penyakit memiliki banyak
definisi, beberapa di antaranya menurut Gold Medical-Dictionary penyakit
merupakan gagalnya sistem adaptasi organisme tertentu untuk merespon secara
tepat terhadap tekanan atau rangsangan yang menimbulkan gangguan pada struktur
ataupun fungsi bagian, organ atau sistem tubuh.
Dengan adanya
penyakit yang ditimbulkan akibat hidup tidak sehat itu maka perlu diketahui
mengenai pencegahan dari penyakit-penyakit yang bisa timbul, dengan seseorang
melakukan kebiasaan hidup sehat dari semua aspek maka penyakit yang akan
timbulpun bisa diperkecil kemungkinan menyerang.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dari sehat, kesehatan, dan penyakit?
2. Apa
sajakah jenis-jenis penyakit menular?
3. Apa
sajakah penyebab penyakit menular?
4. Bagaimanakah
cara penularan penyakit menular?
5. Apa
sajakah jenis-jenis penyakit menurun?
6. Bagaimanakah
usaha yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah timbulnya penyakit?
C.
Tujuan
1. Memahami
maksud dari sehat, kesehatan, serta
penyakit
2. Mengetahui
macam-macam penyakit menular
3. Mengetahui
penyebab dari penyakit menular
4. Mengetahui
cara penularan penyakit menular
5. Mengetahui
macam-macam penyakit menurun/keturunan
6. Memahami
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Menurut WHO(1974) yang dikutip oleh Effendi (1995),
sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, sosial, jadi tidak hanya
bebas dari penyakit atau bebas dari kelemahan. Sehat juga ditentukan oleh
kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosialnya seseorang. Selain sehat,
ada pula istilah kesehatan, yaitu kondisi umum dari tubuh seseorang ( Webster Dictionary,
1987). Kesehatan mengacu pada status kondisi tubuh, apakah baik, kurang baik,
atau buruk. Kondisi yang kurang baik atau buruk cenderung mengacu kepada
keadaan tubuh yang sakit/kurang sehat. Dalam kehidupan sehari-hari kesehatan
yang demikian disebut kesehatan perorangan. Di samping kesehatan perorangan,
dikenal pula kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. Kesehatan
masyarakat menunjukkan status kondisi (sehat tidaknya) suatu kelompok tertentu
sedangkan kesehatan lingkungan mengacu kepada kondisi lingkungan fisik yang
berpengaruh terhadap (kesehatan) perorangan dan kesehatan masyarakat.
Jika seseorang merasa sakit, maka
memberi tanda tentang ada sesuatu yang tidak seharusnya atau mengganggu dirinya
sehingga merasa tidak enak, tidak nyaman atau mengganggu. Penyebab seseorang
merasa tidak enak, tidak nyaman, dan terganggu disebut penyakit. Jadi, penyakit
merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah terhadap kesehatan
sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit,
menderita, atau secara fisiologis anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya
terganggu menjadi tidak normal.
Penyakit ada yang menular dan ada
yang tidak menular. Ada penyakit yang diwariskan ada pula penyakit yang tidak
diwariskan. Penyakit, baik penyakit menular atau penyakit menurun, akan muncul
jika tubuh seseorang cocok untuk berkembangnya penyakit tersebut. Ada penyakit
tidak timbul tau menyerang maka kita berkewajiban untuk menangkal atau
menghindarinya. Usaha yang harus dilakukan agar tidak terjangkit penyakit
menular adalah menjadikan tubuh kuat, yaitu dengan selalu makan makanan sehat
dan gizi seimbang; mengusahakan tubuh dan lingkungan selalu bersih, memberikan
vaksinasi pada balita. Untuk penyakit yang diwariskan, makanan sehat dengan
gizi seimbang, cara hidup teratur, sehat, dan menghindari stres yang terlalu
berat merupakan penangkalnya.
Pencegahan suatu penyakit merupakan upaya yang
dilakukan dengan menggunakan berbagai cara tertentu yang bertujuan untuk
menghindari munculnya suatu berbagai macam penyakit pada diri seseorang. Usaha
pencegahannya ada yang bersifat umum untuk berbagai penyakit seperti
mengupayakan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, ada pula
upaya khusus misalnya melakukan vaksinasi.
B.
Usaha
Kesehatan Perorangan, Masyarakat, dan Lingkungan
Kesehatan, Penyakit, dan Pencegahannya merupakan
tiga hal yang saling berkaitan dan berhubungan erat dengan kehidupan kita
sehari-hari. Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit dan pasti ingin dan
berupaya untuk kembali sehat. Untuk itu
banyak usaha yang dilakukan untuk mencegah datangnya penyakit-penyakit
tersebut. Usaha-usaha itu diantaranya usaha kesehatan perorangan, masyarakat
serta lingkungan.
1.
Usaha
Kesehatan (hygiene) Perseorangan
Usaha kesehatan perorangan lebih menitikberatkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatn perorangan.
Contoh dari kesehatan perorangan adalah:
a.
Dengan makan
makanan yang memenuhi gizi,
b.
Merebus air
hingga matang,
c.
Menggosok
gigi secara teratur,
d.
Memasak
makanan dengan memperhatikan gizinya,
e.
Mencuci
tangan sebelum memegang makanan,
f.
Menutup
tempat air yang ada di rumah,
g.
Tidak makan
sembarangan, istirahat yang cukup,
h.
Pemeriksaan
kesehatan tubuh kita secara berkla (Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
2.
Usaha
Kesehatan Masyarakat
Yaitu usaha
untuk melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Usaha yang dilakukan secara terorganisasi
bersama-sama dengan masyarakat.
Usaha-usaha
tersebut di arahkan untuk memenuhi 3 tujuan, yaitu mencegah timbulnya penyakit,
memperpanjang masa hidup manusia, dan mempertinggi nilai kesehatan.
Contoh usaha
kesehatan masyarakat adalah:
a.
Memperbaiki
kesehatan lingkungan
b.
Mencegah dan
membrantas penyakit infeksi
c.
Mendidik
masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan perorangan
d.
Mengkoordinasi
tenaga-tenaga kesehatan untuk melayani pengobatan dan perawatan
e.
Mengembangkan
upaya masyarakat untuk mencapai tingkatan hidup yang setinggi-tingginya (
Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
3.
Usaha
Kesehatan Lingkungan (sanitasi)
Yaitu usaha yang
lebih menitikberatkan kepada kepribadian lingkungan hidup secara fisik atau
kepada factor lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan perorangan atau masyarakat.
Contoh usaha
kesehatan lingkungan dengan cara sanitasi
adalah :
a.
Membuat
jamban keluarga ( MCK )
b.
Penyediaan
sumber air minum yang bersih
c.
Pembuatan
tempat pembuangan sampah
d.
Pengendalian
pencemaran tanah, udara dan air
e.
Serta
pengawasan terhadap sector penyebar penyakit
Jika di kelompokan masalah-masalah yang perlu mendapat perhatian untuk di perbaiki,
dijaga, dan ditingkatkan adalah masalah air, barang bekas, dan limbah, makanan,
minuman, perumahan, pencemaran, pengawasan hewan perantara yang menyebarkan
penyakit, dan kesehatan kerja ( Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
C.
Macam-macam
Penyakit dan Pencegahannya
1. Penyakit Menular
1)
Cara
Penularan Penyakit
a.
Masuk
melalui saluran pernafasan
Bibit
penyakit dapat masuk kedalam tubuh seseorang melalui saluran pernafasan.
Seorang penderita mengeluarkan air ludah atau getah hidung, atau udara yang
mengandung bibit penyakit. Apabila titik
– titik ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit penyakit
tersebut terhirup oleh orang lain yang kebetulan karena tubuhnya sedang lemah
maka orang tersebut akan sakit karena tertulari penyakit tersebut.
b.
Masuk
melalui saluran pencernaan
Bibit
penyakit dapat masuk kedalam tubuh seseorang melalui saluran pencernaan. Bibit
penyakit masuk melalui rongga mulut melalui makanan atau minuman yang di
konsumsi. Hal ini akan terjadi apabila seseorang memakan makanan atau minuman
yang tidak bersih atau makan menggunakan peralatan yang tidak bersih. Orang tertulari penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang masuk tubuh melalui rongga mulut saluran
pencernaan.
c.
Masuk
melalui kulit
Penyakit yang
dapat masuk melalui kulit mengakibatkan penyakit pada kulit dan penyakit bukan
pada kulit, penyakit pada kulit dapat ditularkan melalui sentuhan langsung
antara penderita dengan orang lain. Dapat pula melalui hubungan tidak langsung,
yaitu calon penderita menggunakan peralatan yang telah digunakan oleh
penderita. Sedangkan Penyakit bukan
penyakit kulit yang di tularkan melalui kulit adalah penyakit yang menyerang
tubuh melalui pembuluh darah setelah kulit calon penderita di sengat atau
digigit serangga. Cara penularannya adalah serangga menyengat atau menggigit
penderita, kemudian menggigit bukan penderita maka melalui alat senggat atau
alat penggigitnya bibit penyakit akan masuk ke tubuh calon penderita melalui
kulit lalu pembuluh darah.
2)
Penyebab Penyakit
Menular
Berikut ini
beberapa makhluk hidup penyebab penyakit (Ichsan, Yuliati, Rejeki,1993).
a.
Serangga
Selain
sebagai perantara untuk penyebaran penyakit, serangga dapat pula menyebabkan
timbulnya suatu penyakit. Contoh serangga sebagai perantara penyebaran penyakit
adalah nyamuk, ( penyakit malaria, demam berdarah), dan lalat ( penyakit pencernaan), selain itu
serangga juga sebagai penyebab penyakit
Sarcoptes csab iei ( penyakit kulit scabies).
b.
Cacing
Berbagai
macam cacing dapat menyebabkan penyakit pada
manusia. Banyak di temukan di masyarakat adalah penyakit yang penyebabnya
seperti, cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi, cacing pita.
c.
Protozoa
Protozoa
merupakan salah satu jenis bibit penyakit yang dapat menyerang manusia. Malaria
merupakan salah satu contoh penyakit yang di sebabkan oleh suatu jenis
protozoa.
d.
Bakteri
Banyak
penyakit menular yang di sebabkan oleh bakteri. Kita tentu sudah mengetahui
tentang penyakit TBC, kolera, difteri, dan lainnya. Penyakit tersebut di
sebabkan oleh bakteri yang menginfeksi tubuh.
e.
Virus
Virus
merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit. Tentu kita mengetahui
tentang penyakit polio, campak, demam berdarah, hepatitis, dan juga rabies,
semua penyakit-penyakit tersebut disebabkan oleh virus.
f.
Jamur
Ada beberapa
jenis jamur yang menyerang kulit dan menyebabkan seseorang menderita penyakit
kulit. Penyakit yang di kenal dan banyak diderita orang adalah panu, dan kadas
(ringworm).
3)
Berbagai
Penyakit Menular yang Umum di Indonesia
a. Ankylostomiasis
( Infeksi Cacing Tambang)
Cacing
penyebab penyakit, dapat berupa cacing tambang, cacing gelang, dan cacing
kremi. Ankylostomiasis merupakan
penyakit infeksi yang disebabkan oleh serangan cacing tambang, Ankylostoma
duodenale, yang hidup di dalam usus halus dan menimbulkan pendarahan usus
sehingga mengakibatkan anemia. Pada saat menyerang manusia, cacing ini dalam
bentuk larva infektif. Larva akan menembus kaki dan dalam waktu 3 hari larva
akan mencapai paru setelah itu melewati pembuluh limfe, pembuluh darah, dan
jatung. Dalam waktu 1 minggu larva masuk ke duodenum dan ileum. Sesudah 4
minggu sejak saat infeksi, cacing tambang menjadi cancing dewasa.
Gejala yang
ditunjukan penyakit ini adalah adanya kelainan kulit pada daerah tempat larva
masuk berupa gatal, adanya gejala bronchitis, batuk, sembelit, diare, wajah
pucat dan bengkak, perut buncit, mudah lelah, mual, dan muntah-muntah. Cara untuk mengobatinya sebaiknya hubungi dokter
ke puskesmas.
Pencegahannya
yang dapat dilakukan adalah:
Ø Mengobati secara tuntas penderita yang mungkin akan menjadi sumber infeksi
Ø Menjaga Kebersihan Lingkungan
Ø Mencegah infeksi dengan selalu memakai alas kaki
Ø Melakukan cek
kesehatan rutin
b. Askariasis (infeksi cacing gelang)
Askariasis
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing gelang Ascaris lumbricoides. Cacing
dewasa terdapat pada usus halus, sedangkan larva menimbulkan gangguan pada
paru, sehingga menyebabkan pneumonotis. Cacing dewasa mendapat makanan dari sari
makanan yang terdapat didalam usus. Penularan penyakit melalui saluran
pencernaan. Telur cacing yang ada didalam usus penderita akan keluar bersama
tinja. Didalam tanah, telur akan menjadi telur yang infektif. Telur cacing
ditularkan melalui benda yang tercemar, contohnya tanah, makanan, tangan yang
mengadakan kontak dengan tanah yang tercemar, dan barang atau mainan anak-anak.
Telur cacing masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Telur cacing tidak tahan terhadap suasana kering, sinar
matahari langsung lebih dari 15 jam, dan akan mati pada suhu 40° C.
Gejala yang menandakan
adanya infeksi penyakit cacing adalah seperti berikut. Selama perpindahan larva
ke paru, tubuh menunjukan reaksi adanya alergi berupa infiltrasi paru, asma, dan pembengkakan pada bibir. Jika
larvanya banyak timbul pneumonia berat atau bronco pneumonia. Perpindahan larva
ke otak menyebabkan meningitis atau ensefalitis. Sisa-sisa metabolisme cacing dapat menyebabkan
gejala keracunan yang menimbulkan pembengkakan wajah, sukar tidur, nafsu makan
turun, dan berat
badan turun. Sebenarnya gejala tersebut mirip dengan gejala infeksi cacing
lainnya.
Untuk
pengobatan dapat menghubungi dokter atu puskesmas. Sedangkan usaha-usaha
pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
Ø Menjaga kesehatan individu dan lingkungan
Ø Pembuatan dan penggunaan kakus atau MCK yang benar
Ø Menghindari penggunaan tinja untuk pupuk secara langsung tanpa melalui
proses
Ø Melakukan pengobatan tuntas kepada penderita
Ø Melakukan pengobatan missal
c. Enterobiasisi
(infeksi cacing kremi)
Enterobiasisi
atau oksiuriasis adalah penyakit infeksi usus oleh cacing kremi. Enterobus Vemicularis atau Odeyuris
Vermiicularis.
Cacing
dewasa hidup ini didaerah sekum dan memakan isi usus serta bahan seluler ( usus ) setempat. Terkadang cacing
berpindah tempat ke daerah serapan ( lambung, usus), osefagus atau hidung.
Penularan melalui saluran pencernaan, yaitu telur cacing yang infektif tertelan melalui rongga mulut. Umumnya, gejala dan keluhan jarang timbul dengan
jelas pada penderita. Gejala dan keluhan hanya timbul pada malam hari, yaitu
jika cacing dewasa melakukan perpindahan kedaerah anus atau alat kelamin jika
akan bertelur. Gejalanya berupa gatal-gatal didaerah anus sehingga penderita
sukar tidur.
Usah-usaha yang dilakukan untuk pencegahan infeksi penyakit ini dilakukan adalah dengan
:
Ø Memperhatikan kesehatan dan kebersihan individu, seperti memotong kuku,
mencuci tangan sesudah buang air besar, membersihkan daerah sekitar dubur, dan
cuci tangan sebelum makan.
Ø Memperhatikan kesehatan dan
kebersihan lingkungan
Ø Memberikan pengobatan kepada penderita dan keluarganya
Ø Menjemur, mencuci, dan menyetrika perlengkapan tidur dan pakaian
d. Amebiasis (Disentri Amoeba)
Penyakit
disentri amoeba atau amebiasis merupakan penyakit perut yang banyak dialami
orang. Amebiasis adalah penyakit infeksi yang terjadi terutama pada usus besar,
dalam keadaan tertentu infeksi dapat menyebar ke hati, otak, dan paru-paru.
Penyebab penyakit ini adalah sejenis protozoa dari Rhizopoda, yaitu Entamoeba histolytica. Bentuk kista infektif
masuk kedalam mulut bersama dengan makanan atau minuman yang tercemar. Setelah
melewati lambung dinding kista
akan pecah. Selanjutnya di dalam jaringan submukosa usus besar bentuknya
berkembang menjadi tropozit. Salah satu gejala amebiasis adalah adanya darah
dan lender pada tinja penderita. Penderita merasakan sembelit, dalam keadaan
akut akan timbul nyeri di perut yang sangat hebat. Penderita biasanya buang air
besar sebanyak 68 kali dalam sehari. Tinja penderita berbau menyengat, berwarna
merah tua, berlendir dan berdarah.
Usaha-usaha
untuk pencegahan penyakit ini dapat dilakukan oleh individu maupun masyarakat.
Pecegahan
yang dapat dilakukan oleh individu adalah:
Ø Memasak air minum dan makanan secara baik dan benar
Ø Mencegah pencemaran makanan atau minuman dari lalat, lipas, atau tikus
Ø Menjaga kebersihan diri atau tubuh dan alat-alat makan dan minum.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah:
Ø Mengadakan system pembuangan tinja dengan baik
Ø Tidak menggunakan tinja suntuk dijadikan pupuk secara langsung tanpa ada
proses terlebih dahulu
Ø Menjaga sumber air minum dari pencemaran tinja
Ø Mengobati penderita yang terkena penyakit secara tuntas
e. Malaria
Malaria
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejenis protozoa dari genus
Plasmodium. Ada empat spesies Plasmodium yang dapat menimbulkan penyakit pada
manusia, yaitu Plasmodium vivax , Plasmodium falciparum, Plasmodium malaria, dan
Plasmodium ovale.
Plasmodium vivax menimbulkan
malaria vivax, yaitu malaria tertian ringan. Plasmodium falciparum menimbulkan malaria falciparum yaitu malaria
tertian hebat, malaria pernisiosa, dan blackwater fever; Plasmodium malariae menumbuhkan malaria malariae atau malaria quartana. Penularan penyakit melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa
sporozoid infektif, penularan lainnya adalah melalui tranfusi darah, plasenta
ibu atau jarum suntik. Penularan yang bukan melalui gigitan nyamuk, protozoa
menginfeksi penderita bukan dalam bentuk sporozoid, tetapi dalam bentuk
tropozoid. Setelah sporozoid masuk tubuh calon penderita, 5 sampai 7 hari
kemudian, parasit berkembang biak di
dalam sel-sel epitel hati dan kemudian akan memasuki sel darah merah. Di dalam
sel darah merah, parasit berkembang menimbulkan kerusakan sel darah merah. Sel
darah merah yang tidak terinfeksi akan mengalami penguraian dan mengakibatkan
anemia. Anemia dapat menimbulkan kelainan jaringan dan kerusakan organ. Adanya
demam tinggi dapat menimbulkan gangguan pada aliran darah, otak, ginjal, dan
hati. Pigmen malaria dari hemoglobin menimbulkan pigmenrasi hitam atau cokelat
pada hati, limfa, dan sumsum tulang belakang. Gejala lain pada penyakit ini
adalah adanya pembesaran limfa, terutama jika penderita mengalami demam berulang-ulang.
Usaha
pencegahan yang dapat dilakukan
adalah:
Ø Mengobati penderita dan orang yang didalam tubuhnya mengandung parasit
malaria
Ø Membrantas sarang nyamuk
Ø Membrantas nyamuk
Ø Mencegah gigitan nymuk
f. Hepatitis
oleh virus
Hepatitis
adalah penyakit sistematik akut yang disebabkan oleh virus. Ada 2macam virus
hepatitis, yaitu virus hepatitis A dan virus hepatitis B. Penularan hepatitis A dapat terjadi karena makan makanan tercemar tinja
penderita, yang tidak di masak atau kurang sempurna cara memasaknya. Penularan
hepatitis B dapat terjadi melalui kontak badan, menggunakan sikat gigi/alat
makan dan minum penderita atau melalui makanan tercemar tinja penderita yang
tidak di masak atau dimasak kurang sempurna. Gejala yang timbul pada masa
prodromal tampak mirip dengan influenza., misalnya capek, sakit kepala, dan ada
ingus. Gejala yang timbul pada masa ikterus adalah tidak ada nafsu makan, nyeri
perut kanan atas, konjungtivis, pilek, dan faringitis.
Usaha-usaha
pencegahan yang dapat di lakukan adalah:
Ø Mencegah kontak dengan penderita
Ø Menghindari pencemaran air minum dan makanan oleh bahan-bahan yang
menularkan virus
Ø Menjaga kebersihan lingkungan
Ø Mensterilkan peralatan kedokteran dan peralatan rumah tangga yang tercemar Keluaran-keluaran drai
penderita
Ø Memeriksa orang yang akan menjadi donor darah
Ø Memberikan gamma globulin atau vaksinasi
g. Poliomielitis
Poliomielitis
adalah radang sel-sel syaraf tulang belakang. Penyebab penyakit ini adalah
virus poliomielitus. Penularan terjadi melalui makanan dan/atau minuman yang
tercemar tinja penderita atau melalui titik ludah penderita. Mulut merupakan tempat masuk virus polio.
Virus memperbanyak diri pada bagian
faring atau usus atau pada kedua tempat diatas. Gejala yang ditimbulkan adalah
demam, sakit tenggorokan, nyeri kepala, nyeri kaki, nyeri leher, nyeri
punggung, dan dalam keadaan parah menunjukan adanya kelainan system saraf pusat
seperti adanya kelumpuhan. Vaksinasi merupakan tindakan pencegahan yang
terbaik. Vaksinasi dapat dilakukan melalui suntikan atau dengan cara diteteskan
pada mulut.
h. Panu ( tinea versicolor)
Panu adalah
sejenis penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penularan penyakit ini dapat
terjadi akibat kontak langsung dengan penderita atau melalui pakaian, alat
tidur, dan handuk. Gejala utama penyakit panu ini adalah adanya bercak putih
tak terbatas, bersisik halus, dan dapat meluas keseluruh tubuh. Pada umumnya
bercak putih tersebut tidak disertai rasa gatal. Pencegahan penyakit ini dapat
dilakukan dengan menjaga kebersihan diri, menghindari kontak langsung dengan
penderita, dan menghindari penggunaan peralatan tidur, mandi serta pakaian
penderita ( Ichsan. Yuliati, Rejeki,1993).
i.
Campak
Campak
adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan oeh virus rubela. Sebagian
besar penderita adalah anak-anak. Jika campak menyerang wanita hamil maka dapat
mengganggu kandungannya hingga terjadi keguguran. Penularan dapat melalui
cairan yang berasal dari mata, hidung dan tenggorokan. Penyebaran virus melalui
udara pada saat batuk, bersin, dan berbicara.
Gejala
penyakit ini adalah :
Demam, sakit
kepala, mata memerah, dan berair, batuk,
pilek, serak, bintik-bintik
dan ruam pada kulit. Ruam kulit mula-mula terjadi didaerah belakang telinga
atau muka lalu menyebar keseluruh badan dan akhirnya kebagian kaki dan tangan. Pencegahan dapat di
lakukan dengan pemberian vakisnasi atau pemberian gamma globulin. Pemberian globulin dapat mencegah atau
memperingan gejala klinis tetapi tidak memberikan imunitas yang efektif.
j.
Demam Berdarah Dengue ( DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada
sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Penyakit ini
banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika
termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian
lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
4)
Cara-cara
Pencegahan Penyakit Menular secara Umum
a. Mempertinggi
nilai kesehatan
Cara
meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dua cara yaitu melalui usaha
kesehatan ( hygiene ) perorangan dan
usaha kesehatan lingkungan (sanitasi).
b. Memberikan vaksinasi/
imunisasi
Cara ini
merupakan usaha untuk memberikan perlindungan khusus terhadap tubuh agar
terhindar dari penyakit. Jadi, metode ini merupakan upaya untuk pengebalan
tubuh. Ada dua cara pengebalan, yaitu pengebalan aktif dan pasif. Pengebalan aktif,
yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukan vaksin, yaitu bibit penyakit
yang telah dilemahkan. Dengan adanya bibit penyakit ini, tubuh orang
diberi pengebalan akan dipaksa untuk
membuat antibody. Apabila tubuh orang tersebut diserang oleh penyakit yang
bersangkutan maka antibody yang ada didalam tubuh akan melawan penyakit
tersebut sehingga ia akan terhindar dari sakit. Contoh pemberian pengebalan
aktif adalah pemberian vaksin BCG, DPT, campak dan hepatitis.
Pengebalan
pasif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara
memasukan serum, yang telah mengandung antibody. Serum ini didapatkan
dengan cara menyuntikan bibit penyakit yang telah dilemahkan kepada hewan
percobaan sebelumnya, sehingga hewan tersebut membuat antitoksin. Kemudian
serum darah hewan percobaan yang
mengandung antitoksin inilah yang diambil untuk diberikan kepada seseorang agar
ia dapat kebal dari penyakit. Contoh pemberian pengebalan pasif yaitu dengan
pemberian ATS (Anti
Tetanus Serum).
c. Pemeriksaan
Kesehatan Berkala
Pemeriksaan kesehata
secara berkala merupakan suatu upaya untuk mencegah munculnya atau menyebarnya
suatu penyakit. Melalui upaya ini, kemungkinan munculnya wabah dapat diditeksi
sedini mungkin. Di samping itu, melalui upaya ini masyarakat akan mendapatkan
pengarahan rutin yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu
penyakit, usaha mempertinggi
nilai kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi (Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
2. Penyakit Keturunan/Diwariskan
Penyakit
yang diwariskan adalah penyakit atau suatu kelainan yang kemunculannya oleh
factor genetis ( keturunan ). Penyakit atau kelainan yang diwariskan ini dapat
di bagi menjadi dua macam, yaitu penyakit/kelainan yang muncul sejak lahir yang semata-mata Karena faktor genetis dan penyakit/kelainan yang muncul setelah usia dewasa yang
dipengaruhi oleh factor genetis di dukung oleh factor lingkungan.
1)
Berikut ini
beberapa penyakit keturunan / yang diwariskan ( Mohammad Hartono, 1992):
a. Brakidaktili
Brakidaktili
adalah penyakit yang diwariskan dari orang tua, penyakit ini diperoleh sejak
lahir berupa kelainan jari-jemari yang pendek-pendek. Umumnya kelainan ini
diderita oleh seseorang apabila salah satu
orang tuannya menderita kelainan tersebut. Kelainan ini dapat diderita
baik oleh laki-laki maupun perempuan. Kelainan ini dapat pula diderita oleh
seseorang yang orang tuannya tidak memiliki riwayat kelainan penyakit ini, hal
ini terjadi karena adanya mutasi.
b. Osteogenesis
Imperfekta
Osteogenesis
imperfekta adalah salah satu kelainan yang dialami oleh seseorang, di tunjukan
dengan mudahnya ia mengalami patah tulang walau hanya mengalami kecelakaan atau
rudapaksa yang ringan. Dengan kata lain, orang tersebut memiliki tulang-tulang
yang rapuh. Kelainan ini terjadi pada seseorang yang salah satu orang tuanya
memiliki kelainan ini atau adanya mutasi pada gen tertentu. Kelainan ini
diderita baik oleh laki-laki maupun perempuan.
c. Kebotakan
Kebotakan
adalah suatu kelainan yang dialami oleh seseorang yang ditunjukan dengan adanya
bagian kepala yang tidak ada rambutnya. Kelainan ini umumnya lebih sering
dialami oleh kaum laki-laki. Diduga kelainan ini muncul karena pengaruhh
gangguan hormon- hormon tertentu.
d. Albinisme
Kelainan ini
ditunjukan dengan tidak adanya pigmen pada kulit sehingga kulit tampak bule.
Kelainan ini diperoleh sejak lahir. Penderita kelainan ini memiliki orang tua
yang tampak normal, tetapi sebenarnya mereka mempunyai potensi tersimpan untuk
kelainan tersebut.
e. Hemofilia
Hemofilia
adalah sejenis kelainan yang ditunjukan dengan tidak dapatnya darah membeku
jika seseorang mengalami luka atau pendarahan. Laki-laki penderita hemophilia
yang menikah dengan perempuan normal akan
memepunyai anak perempuan yang mempunyai potensi tersimpan untuk menderita
hemofilia dan anak laki-laki yang normal. Kelainan hemophilia tidak pernah
diwariskan seorang laki-laki kepada anak laki-lakinya. Apabila perempuan yang
mempunyai potensi tersimpan untuk hemofilia menikah dengan laki-laki normal
maka anak perempuannya kemungkinan normal atau mempunyai potensi tersimpan untuk
hemophilia dan anak laki-lakinya kemungkinan normal atau hemophilia.
f. Thalasemia
Thalasemia
adalah sejenis penyakit yang diwariskan dari orang tua si penderita. Seseorang
akan memperoleh penyakit ini jika kedua orang tuanya mempunyai potensi
tersimpan untuk thalasemia. Thalasemia ditunjukan dengan adanya gangguan
pembentukan sel darah merah. Sel darah merah penderita mudah rusak, tidak tahan
lama sehingga ia selalu kekurangan darah. Berdasarkan tingkat keparahannya, ada Thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia mayor memperhatikan
adanya gejala gejala klinis sedangkan
thalasemia minor tidak. Gejala pada penderita thalasemia mayor mulai
tampak sejak si penderita berusia 3
bulan atau pada masa anak-anak awal.
g. Diabetes
Militus
Diabetes
militus adalah suatu kelainan yang ditandai dengan tingginya kadar gula didalam
darah. Ada dua macam bentuk diabetes militus, yaitu bentuk diabetes yang sangat
berat dan bentuk diabetes yang lebih ringan. Diabetes yang sangat berat muncul
pada diri seorang penderita pada masa anak-anak atau pada masa dewasa awal.
Cara mengatasi diabetes ini adalah dengan pemberian suntikan insulin secara
teratur seumur hidupnya. Diabetes yang lebih ringan diderita oleh orang-orang
yang telah berumur. Cara mengatasi diabetes yang lebih ringan ini adalah dengan
cara pengaturan diet. Penyakit kelainan ini timbul secara multifaktorial, yaitu
didukung oleh beberapa factor. Selain factor gen ( keturunan ), factor
lingkungan akan memperkuat munculnya penyakit
ini pada diri seseorang.
h. Hipertensi
Hipertensi
adalah kelainan atau penyakit yang ditunjukan dengan adanya tekanan darah yang
lebih tinggi daripada tekanan darah normal. Penderita hipertensi ada 2 golongan. Pertama, penderita yang menderita sejak masa dewasa awal. Penyebab
timbulnya penyakit karena adanya penyakit ginjal tertentu atau adanya kelainan
kelenjar endokrin tertentu. Kedua, Penderita
yang mengalaminya sejak usia setengah tua dengan penyebab yang kurang jelas.
Bentuk hipertensi yang kedua merupakan bentuk hipertensi yang lebih banyak di
jumpai. Penyakit ini muncul di dukung oleh factor genetic/keturunan dan factor
lingkungan. Faktor lingkungan merupakan factor yang memperkuat kemunculan
penyakit ini pada diri seseorang. Jadi, seseorang mempunyai orang tua yang menderita penyakit ini, tetapi jika cara hidup dan makannya tidak mendukung
untuk munculnya penyakit ini maka penyakit ini tidak akan timbul.
2)
Usaha Pencegahan Penyakit Keturunan
Usaha yang
dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya kelainan/ penyakit yang hanya
ditentukan oleh factor genetis adalah dengan cara menghindari menikah dengan
orang yang menderita atau mempunyai potensi untuk kelainan/penyakit tersebut ,
atau jika terlanjur telah menikah dengannya berkonsultasilah dengan dokter.
Untuk mencegah kelainan atau penyakit yang ditentukan oleh factor genetic dan
lingkungan dapat dengan cara yang disampaikan diatas. Selain itu cara untuk
memperkecil kemungkinan penyakit yang disebabkan karena keturunan dapat dengan
cara memperkecil pengaruh lingkungannya yaitu dengan memperhatikan gaya dan
cara hidup termasuk cara makannya yang tidak sehat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap individu dapat memiliki badan yang sehat jauh dari penyakit bilamana
mereka mampu untuk menjaga kesehatan mereka sehingga terhindar dari penyakit. Pada
saat ini juga banyak sekali jenis makanan yang beredar di pasaran. Beberapa di
antaranya membutuhkan pengawasan asupan yang cukup ketat supaya tidak membawa
dampak yang kurang baik bagi tubuh kita. Karenanya muncul istilah “Anda adalah
apa yang Anda makan”.
Kesehatan juga merupakan komponen terpenting bagi
manusia yang harus dijaga dengan baik. Dengan demikian akan tercipta suatu
keselarasan. Oleh karena itu marilah kita menjaga kesehatan dengan baik.
Lingkungan yang bersih menjauhkan diri kita dari berbagai macam penyakit,
dengan demikian kita akan menjadi manusia yang sehat, dan di dalam diri manusia
yang sehat terdapat akal yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
http://yulianafe.blogspot.com/2013/01/makalah-kesehatan-lingkungan_16.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar